- Oleh admin
- 10, Dec 2024
Warsawa, medialombok.com - Presiden Polandia, Andrzej Duda, menghadapi gugatan dari sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) setelah pernyataan kontroversial yang dianggap menghina rakyat Polandia. Gugatan ini diajukan oleh Centre for Monitoring Racist and Xenophobic Behavior (OMZRiK), sebuah NGO yang memantau kasus rasisme dan xenofobia, terkait dengan pernyataan Duda yang mengomentari film "Green Border" pada tahun 2023.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik TVP, Presiden Duda tampak menyebut penonton film itu sebagai "babi". "Fakta bahwa Ibu Holland memerankan pejabat Polandia yang menjalankan tugas mereka untuk masyarakat Polandia, demi keselamatan kita semua dan keamanan Polandia, saya tidak terkejut bahwa petugas Penjaga Perbatasan yang menonton film ini menggunakan slogan 'Hanya babi yang duduk di bioskop'," kata Duda saat itu.
Film "Green Border" karya sutradara Agnieszka Holland menceritakan tentang perlakuan terhadap migran yang terjebak di perbatasan Polandia-Belarus. Film ini mendapatkan kritik keras dari pemerintah Polandia, termasuk Duda, yang merasa bahwa film tersebut merendahkan petugas keamanan perbatasan Polandia yang menjalankan tugasnya di daerah berbahaya. Dalam komentarnya, Duda mengatakan bahwa dia "tidak heran" jika para petugas perbatasan menggunakan frasa "hanya babi yang duduk di bioskop" untuk menggambarkan orang-orang yang menonton film tersebut. Pernyataan ini dianggap menghina oleh sejumlah warga Polandia yang merasa disamakan dengan "babi."
“Andrzej Duda menghina jutaan orang Polandia dengan menyebut mereka babi. Presiden Polandia menyebut orang-orang yang merupakan warga negaranya sendiri dengan sebutan ini. Mari kita bawa Duda ke pengadilan sekarang,” tulis OMZRiK dalam unggahan mereka di X, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (1/10/2024).
OMZRiK mengajukan gugatan dengan tuduhan bahwa pernyataan tersebut merusak martabat warga negara Polandia yang menonton film tersebut. Menurut organisasi ini, tindakan Duda justru memperdalam perpecahan di masyarakat dan berpotensi memperburuk reputasinya sebagai pemimpin. Gugatan tersebut dijadwalkan untuk diproses pada Oktober 2025, dan jika berhasil, ini akan menjadi salah satu kasus pertama di mana presiden Polandia dibawa ke pengadilan oleh rakyatnya sendiri.
Film "Green Border" telah meraih penghargaan internasional dan diakui secara kritis, tetapi juga memicu kontroversi besar di Polandia terkait kebijakan migrasi dan cara petugas perbatasan menangani situasi di perbatasan Belarus-Polandia.