- Oleh Regina Tria Hidayati
- 13, Dec 2024
Mataram, medialombok.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan melalui program Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan NTB. Pada Kamis (7/11/2024), program ini diadakan bertepatan dengan acara Haul Yayasan Al-Amin di Pejeruk. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan pokok dengan harga yang lebih terjangkau di tengah fluktuasi harga yang sering terjadi.
Menurut Raisah SE MM, Kepala Bidang PSBE dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan NTB, kegiatan ini sudah dilaksanakan sebanyak 23 kali sepanjang tahun 2024. "Gerakan pangan murah kali ini menyediakan berbagai kebutuhan bahan pangan pokok," ungkap Raisah, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengakses bahan pokok dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau.
Berbagai produk pangan tersedia dalam gerakan ini, mulai dari beras, telur, gula, minyak goreng, hingga sayur-sayuran serta bawang merah dan putih. Beras yang dijual berasal dari hasil petani lokal melalui PUPN dan juga beras SPHP dari Bulog, didukung oleh distributor seperti MGM.
Ketahanan pangan di NTB, menurut Raisah, masih berada dalam kondisi yang baik. "Kebutuhan pangan pokok di NTB masih mencukupi dari segi ketersediaan," jelasnya. Selain itu, Pemprov NTB berencana untuk melanjutkan kegiatan ini sebanyak enam kali lagi hingga akhir tahun, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ketika permintaan bahan pokok cenderung meningkat.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu pengunjung, Ibu Marlina dari Otak Desa, mengungkapkan rasa puasnya terhadap gerakan ini. "Senang dengan program gerakan pangan murah ini, karena bisa membeli bahan pokok dengan harga terjangkau. Semoga pemerintah bisa terus mengadakan kegiatan seperti ini," tuturnya.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, Pemprov NTB berharap bisa terus menjaga ketersediaan bahan pokok di pasar dan menekan lonjakan harga yang mungkin terjadi, sehingga masyarakat bisa lebih tenang dan stabilitas ekonomi lokal tetap terjaga.