- Oleh Yayang Nanda Budiman
- 09, Dec 2024
Mataram, medialombok.com - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar pertemuan Komite Aids to Navigation Fund (ANF) ke-31 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 6-7 November 2024. Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan ANF ke-30 yang digelar di Labuan Bajo tahun sebelumnya. Dalam acara tersebut hadir perwakilan dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, serta organisasi internasional, termasuk Malacca Strait Council, The Nippon Foundation, dan Witherby Publishing Group.
Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Kenavigasian, Capt. Budi Mantoro, sementara delegasi Malaysia dipimpin oleh Mohd Hafiz bin Abdul Majid dan delegasi Singapura oleh Gary Chew. Capt. Mugen S. Sartoto, Kepala Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, bertindak sebagai pimpinan sidang atau Chairman dalam pertemuan tersebut.
Capt. Mugen menjelaskan bahwa Aids to Navigation Fund (ANF) dibentuk sebagai bagian dari Cooperative Mechanism yang dirintis pada tahun 2007 oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tujuannya adalah untuk memperkuat kerja sama dalam menjaga Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di sepanjang Selat Malaka dan Singapura. Selat ini dikenal sebagai salah satu jalur pelayaran paling sibuk di dunia, dan keamanan navigasi di wilayah tersebut menjadi prioritas utama.
“Kami memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh negara kontributor atas kehadiran dan komitmennya untuk terus meningkatkan keselamatan navigasi di Selat Malaka, sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia,” ungkap Capt. Mugen.
Dalam pertemuan ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung program ANF dengan mengusulkan proyek pemeliharaan serta penggantian sarana navigasi di selat tersebut. Setiap delegasi juga menyampaikan laporan pemeliharaan serta rencana kerja untuk tahun 2025. Selain itu, dibahas pula laporan kinerja dari auditor terkait performa Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran sepanjang Traffic Separation Scheme di Selat Malaka dan Singapura untuk tahun 2024.
Sebagai bagian dari agenda, Indonesia yang telah berperan sebagai Sekretariat ANF sejak 2022 akan menyerahkan tugas ini kepada Singapura untuk periode 2025-2026. Capt. Mugen menutup pertemuan dengan harapan bahwa kolaborasi ini akan terus berkembang dan membawa manfaat besar dalam menjaga keselamatan pelayaran di Selat Malaka.