- Oleh Regina Tria Hidayati
- 13, Dec 2024
Lombok Tengah, medialombok.com – Kekerasan menimpa dua orang sopir taksi, Agus Salim dan Heru Sapta Wijaya, di kawasan Mandalika Beach Club (MBC), Desa Kuta, Kecamatan Pujut, pada Rabu (4/9) sore. Insiden ini terjadi ketika kedua sopir tersebut sedang mangkal di parkiran MBC, yang berakhir dengan pengeroyokan oleh sekelompok orang tak dikenal.
Menurut keterangan Agus Salim, insiden terjadi ketika ia baru saja tiba di parkiran MBC sekitar pukul 16.30 WITA. Tanpa peringatan, tiga orang mendekati mereka dengan nada tinggi, menanyakan siapa yang mengizinkan mereka parkir di lokasi tersebut. Sebelum sempat menjawab, dua dari tiga pelaku langsung memukuli korban secara brutal. "Mereka hanya bilang, siapa suruh parkir di sini, dan langsung memukul kami tanpa basa-basi," ujar Agus saat dihubungi, seperti dilansir dari Radar Lombok.
Agus menjelaskan bahwa ia mengalami cedera di bagian kepala, sementara rekannya, Heru, menderita luka cakaran di tangannya akibat serangan tersebut. Meskipun sempat mencoba melarikan diri dan mencari bantuan dari petugas keamanan di MBC, Agus tetap dikejar dan kembali dianiaya oleh para pelaku.
Melansir dari Radar Lombok, Pihak MBC, melalui perwakilannya Erick, membenarkan kejadian tersebut namun memastikan bahwa pelaku bukanlah karyawan MBC. "Kami mendengar tentang insiden ini dan kami pastikan bahwa para pelaku tidak ada hubungannya dengan pihak MBC," jelas Erick.
Menurut informasi yang beredar, aksi kekerasan ini dipicu oleh ketidaksenangan pelaku terhadap keberadaan taksi di area tersebut. Pihak MBC sendiri mengaku tidak ada masalah dengan kehadiran taksi di parkiran mereka dan menyayangkan insiden pengeroyokan ini.
Kasus ini kini sedang ditangani oleh Polres Lombok Tengah. IPTU Brata Kusnadi, Kasi Humas Polres Lombok Tengah, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan resmi dari kedua korban. "Laporan telah kami terima dan kasus ini sedang diproses di tingkat pimpinan. Setelah instruksi dari Kapolres, kami akan melanjutkan investigasi untuk mengidentifikasi pelaku dan memanggil saksi-saksi terkait," ujar IPTU Brata.
Kedua korban berharap agar kasus ini segera ditindaklanjuti dan para pelaku dapat diproses secara hukum. Agus Salim menyatakan bahwa ia masih mengalami rasa sakit di bagian kepala akibat pemukulan yang dialaminya dan berharap para pelaku dapat segera diadili. "Saya berharap kasus ini diproses sampai tuntas karena saya masih merasakan sakit akibat pengeroyokan tersebut," pungkas Agus.