- Oleh Argafica Putri Sionfa
- 16, Dec 2024
Medialombok.com - Melalui komunikasi, seseorang dapat menyampaikan ide dan informasi yang dimiliki kepada orang lain. Namun, kesalahpahaman dalam proses komunikasi bisa saja terjadi karena adanya berbagai faktor yang berpotensi menjadi penyebab. Kesalahpahaman ini dapat berdampak cukup serius, mulai dari perdebatan hingga pertengkaran, dan menciptakan situasi yang tidak nyaman bagi kedua belah pihak, baik komunikator maupun komunikan.
Untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi, penting bagi kita untuk memahami beberapa faktor yang sering kali menjadi pemicu kesalahpahaman tersebut. Mengetahui faktor-faktor ini akan membantu kita berkomunikasi dengan lebih efektif dan mengurangi risiko terjadinya konflik yang tidak perlu. Bacalah penjelasan berikut ini dengan cermat untuk memahami penyebab umum yang sering memicu kesalahpahaman dalam proses komunikasi.
Penyebab Kesalahpahaman Dalam Proses Komunikasi
1. Proses Penyampaian Kurang Tepat
Melakukan komunikasi tidak hanya asal berbicara sesuai dengan apa yang terlintas dipikiran saja, tetapi ada beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam proses penyampaiannya agar ide dan informasi bisa tersampaikan dengan baik dan mendapatkan respon atau umpan balik yang sesuai dengan harapan.
Namun, faktanya, masih banyak orang yang kurang memperhatikan cara menyampaikan informasi atau berkomunikasi dengan tepat.
Sebagai contoh, dalam proses penyampaian informasi, seorang komunikator mungkin mengalami hambatan atau kesulitan dalam mengungkapkan ide-ide mereka secara jelas. Akibatnya, komunikan bisa saja mengalami kesulitan memahami pesan yang disampaikan, yang berpotensi memicu kesalahpahaman. Ketika pesan tidak tersampaikan dengan efektif, hubungan antar individu bisa terganggu, dan tujuan komunikasi pun tidak tercapai.
2. Mempunyai Perbedaan Pemahaman
Selain menyampaikan informasi, proses komunikasi sama halnya dengan bertukar ide dan pendapat dengan orang lain. Akan tetapi tidak semua orang mempunyai sudut pandang atau pemahaman yang sama, sehingga hal tersebut juga dapat menimbulkan sebuah konflik.
Namun dengan adanya perbedaan sudut pandang ataupun pemahaman mengenai suatu hal, ternyata ada sisi positifnya yaitu bisa membantu seseorang dalam mendapatkan informasi tambahan hingga mendapatkan solusi yang tepat.
3. Kurang Memperhatikan Komunikator
4. Kurang Memperhatikan Nada Bicara
Nada bicara juga harus diperhatikan dalam proses menyampaikan komunikasi, agar komunikator bisa mendengar dan memahami informasi yang disampaikan dengan baik. Pastikan juga jarak antara komunikator dan komunikan tidak berjauhan.
Dalam memilih nada bicara, penting untuk tidak berbicara terlalu pelan ataupun terlalu keras. Jika nada bicara terlalu pelan, ada risiko komunikan tidak dapat mendengar informasi dengan jelas, yang dapat mengakibatkan pesan tidak tersampaikan dengan baik. Sebaliknya, jika nada bicara terlalu keras, komunikan mungkin mengira bahwa kita sedang marah atau membentak, yang bisa menyinggung perasaan mereka.
Oleh karena itu, memilih nada bicara yang tepat – yang cukup jelas namun tetap ramah – adalah langkah penting untuk memastikan komunikasi berjalan lancar dan pesan dapat diterima tanpa menimbulkan kesalahpahaman atau perasaan negatif dari komunikan.
5. Bicara Berbelit-belit
Dalam proses penyampaian komunikasi usahakan untuk menghindari menggunakan bahasa campuran atau asing serta pastikan gaya bicara tidak berbelit-belit, karena tidak semua orang mampu berbahasa asing dan memahami maksud dari informasi yang kita sampaikan.
Agar informasi bisa tersampaikan pada komunikan dengan baik dan terhindar dari kesalahpahaman, maka berkomunikasilah dengan mengunakan bahasa sehari-hari agar komunikator mudah dalam memahami informasi yang kita sampaikan .
Itulah penjelasan mengenai beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan kesalahpahaman dalam proses komunikasi, pentingnya mengetahui hal tersebut supaya bisa terhindar dari kesalahpahaman dan bisa terus menjaga hubungan baik dengan orang lain. (Fica)