Netizen Keluhkan Tiket Pesawat ke Mandalika Lombok Lebih Mahal Dari Pada Ke Sepang Malaysia, Ini Faktanya


[Parkir pesawat (Foto: lifepal)]

Mataram, medialombok.com - Beberapa waktu ini ramai di media sosial tentang keluhan banyak orang di sosial media yang lebih memilih menonton perhelatan MotoGP di Malaysia ketimbang ke Lombok karena harga tiket pesawat ke Malaysia justru lebih murah dari pada ke Lombok. Lalu, kenapa harga tiket pesawat domestik di Indonesia lebih mahal dari pada penerbangan internasional? Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat domestik di Indonesia seringkali lebih mahal dibandingkan tiket penerbangan internasional. Berikut adalah beberapa alasan utama:

1. Keterbatasan Kompetisi dan Jumlah Maskapai

  • Pasar penerbangan domestik di Indonesia didominasi oleh beberapa maskapai besar, seperti Garuda Indonesia, Lion Air Group, dan beberapa maskapai lainnya. Keterbatasan kompetisi di rute domestik tertentu membuat harga tiket cenderung lebih tinggi karena sedikitnya alternatif penerbangan untuk konsumen.
  • Di sisi lain, penerbangan internasional memiliki lebih banyak maskapai yang bersaing, termasuk maskapai bertarif rendah (low-cost carrier), yang mendorong harga tiket lebih kompetitif.

2. Biaya Operasional dan Pajak

  • Biaya operasional untuk penerbangan domestik di Indonesia cenderung lebih tinggi. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti harga bahan bakar, biaya sewa bandara, dan infrastruktur yang mungkin belum optimal di beberapa daerah. Selain itu, pajak-pajak yang dikenakan pada penerbangan domestik juga dapat meningkatkan harga tiket.
  • Penerbangan internasional seringkali bisa menekan biaya operasional dengan memanfaatkan bandara besar yang lebih efisien dan menggunakan jaringan rute yang lebih luas.

3. Jarak Penerbangan

  • Banyak penerbangan domestik di Indonesia, terutama ke daerah-daerah terpencil, menempuh jarak yang jauh. Indonesia adalah negara kepulauan yang luas, sehingga penerbangan antar pulau besar seperti dari Jakarta ke Papua, Kalimantan, atau Sulawesi memerlukan penerbangan jarak jauh, yang membutuhkan lebih banyak bahan bakar dan meningkatkan biaya operasional maskapai.
  • Sebaliknya, penerbangan internasional ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand mungkin lebih pendek jaraknya dan lebih ekonomis untuk dioperasikan.

4. Permintaan yang Tinggi

  • Tingginya permintaan untuk penerbangan domestik, terutama di rute-rute populer seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Makassar, dapat membuat harga tiket naik. Pada saat liburan, hari raya, atau puncak musim liburan, permintaan tiket pesawat domestik melonjak drastis, yang membuat harga semakin mahal karena kapasitas yang terbatas.
  • Penerbangan internasional sering kali memiliki variasi permintaan yang lebih luas, sehingga maskapai dapat menyesuaikan harga untuk menarik lebih banyak penumpang pada rute internasional.

5. Subsidi Pemerintah untuk Rute Internasional

  • Beberapa negara memberikan subsidi atau insentif untuk maskapai penerbangan internasional demi mendorong pariwisata atau hubungan ekonomi antarnegara. Maskapai penerbangan internasional bisa mendapatkan keuntungan dari hal ini, sehingga bisa menekan harga tiket untuk penumpang.
  • Di Indonesia, subsidi pemerintah untuk rute domestik umumnya terbatas pada daerah-daerah yang sangat terpencil, sementara rute domestik utama biasanya tidak mendapatkan subsidi.

6. Struktur Tarif Penerbangan

  • Penerbangan internasional sering memiliki berbagai kategori tiket dengan harga yang sangat variatif, mulai dari kelas ekonomi bertarif rendah hingga kelas bisnis yang mahal. Maskapai penerbangan bisa mengompensasi harga tiket yang lebih murah dengan menjual lebih banyak tiket di kelas yang lebih mahal.
  • Di penerbangan domestik, pilihan tarif mungkin lebih terbatas, sehingga harga tiket lebih seragam, dan jarang ada diskon besar untuk tiket ekonomi.

7. Ketergantungan pada Maskapai Domestik

  • Untuk perjalanan domestik, penumpang biasanya tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan maskapai lokal, terutama untuk perjalanan jarak jauh antar pulau. Ini menciptakan ketergantungan pada maskapai domestik, yang bisa menyebabkan harga tetap tinggi.
  • Untuk penerbangan internasional, penumpang memiliki lebih banyak pilihan maskapai dan rute, sehingga lebih banyak opsi untuk mendapatkan harga yang lebih murah.


Harga tiket pesawat domestik di Indonesia bisa lebih mahal karena kombinasi faktor kompetisi terbatas, biaya operasional tinggi, jarak penerbangan, serta permintaan yang tinggi. Sebaliknya, penerbangan internasional sering kali lebih kompetitif dan memiliki insentif dari negara tujuan, yang membuat harga tiket bisa lebih murah.

Faktor-faktor ini menunjukkan dinamika pasar penerbangan di Indonesia, yang masih perlu dioptimalkan untuk menghadirkan harga tiket yang lebih terjangkau bagi masyarakat.


Mungkin anda suka