Ketika Pikiran Menyakiti Tubuh: Mengungkap Kaitan Psikosomatis dan Penyakit Fisik


[Ilustrasi organ fisik dan pikiran]

Mataram, medialombok.com - Kesehatan mental dan fisik saling terkait erat, membentuk keseimbangan yang mempengaruhi kesejahteraan individu secara keseluruhan. Gangguan psikosomatik merupakan manifestasi nyata dari hubungan ini, di mana kondisi mental seperti stres dan kecemasan dapat memicu atau memperparah gejala fisik.

Istilah "psikosomatik" berasal dari kata Yunani "psyche" (jiwa) dan "soma" (tubuh), yang menggambarkan kondisi di mana faktor psikologis berdampak langsung pada kesehatan fisik. Menurut Davison, Neale, dan Kring (2006), psikosomatik adalah gangguan fisik yang dipicu oleh faktor psikologis.

Dampak Kesehatan Mental terhadap Kesehatan Fisik

Kesehatan mental yang buruk dapat meningkatkan risiko masalah fisik seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan obesitas. Stres kronis, misalnya, dapat merusak sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.

Penelitian oleh Ohrnberger, Fichera, dan Sutton (2017) menunjukkan bahwa kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi secara signifikan. Kesehatan mental yang buruk di masa lalu dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik saat ini, dan sebaliknya.

Stres dan emosi negatif dapat memicu respons fisiologis dalam tubuh. Misalnya, stres dapat menyebabkan otot berkontraksi, meningkatkan tekanan darah, dan mempengaruhi sistem pencernaan, yang pada akhirnya menimbulkan gejala fisik seperti sakit kepala atau gangguan pencernaan.

Selain itu, kondisi mental seperti depresi dan kecemasan dapat memperburuk penyakit fisik yang sudah ada, seperti psoriasis, tukak lambung, dan asma.

Pendekatan Pengobatan

Dr. Everly dan Dr. Lating (2002) menyatakan bahwa kondisi psikologis mempengaruhi kesehatan fisik melalui pemaknaan terhadap stres, yang dapat menyebabkan respons fisiologis dalam tubuh.

Selain itu, penelitian oleh Kok dan rekan-rekannya (2013) menunjukkan bahwa emosi positif dapat meningkatkan persepsi hubungan sosial yang positif, yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan fisik.

Mengatasi gangguan psikosomatik memerlukan pendekatan holistik yang mencakup perawatan fisik dan mental. Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, efektif dalam meredakan gejala dengan membantu individu memahami dan mengelola faktor psikologis yang mempengaruhi kesehatan fisik.

Aktivitas fisik juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup, serta berfungsi sebagai dasar bagi kesehatan mental yang baik.

 

Kesehatan mental dan fisik merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi. Gangguan psikosomatik menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam perawatan kesehatan, yang mencakup perhatian terhadap kondisi mental dan fisik secara bersamaan. Dengan memahami dan mengelola faktor psikologis, individu dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.


Mungkin anda suka