Fenomena Gempa Bumi yang Sering Terasa di Lombok: Analisis Geologis dan Riwayat Seismik September 2024


[Ilustrasi. Aktifitas gempa bumi (Foto: AI)]

Mataram, medialombok.com - Anda mungkin bertanya - tanya, kenapa kita kembali lebih sering merasakan gempa di Lombok akhir - akhir ini? Lombok, sebagai bagian dari kawasan Cincin Api Pasifik, sering merasakan gempa bumi akibat lokasinya yang berada di pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Kedua lempeng ini terus bergerak dan menghasilkan aktivitas seismik yang signifikan, menjadikan wilayah Lombok dan sekitarnya rentan terhadap gempa. Dalam beberapa waktu terakhir, Lombok sering merasakan gempa bumi dengan intensitas yang bervariasi, termasuk beberapa yang cukup kuat dalam satu bulan terakhir. Artikel ini akan menganalisis penyebab meningkatnya aktivitas gempa serta mencatat riwayat gempa yang dirasakan di Lombok dan Bali selama September 2024.

Penyebab Gempa di Lombok

Lombok terletak dekat dengan zona subduksi, di mana Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia. Pergerakan lempeng di zona ini menyebabkan tekanan yang akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Selain itu, Lombok juga berada di dekat Gunung Rinjani yang merupakan gunung berapi aktif, di mana aktivitas vulkanik juga bisa memicu gempa bumi vulkanik kecil.

Dalam beberapa bulan terakhir, gempa terasa lebih sering karena peningkatan aktivitas tektonik di sekitar pertemuan lempeng. Seiring dengan tekanan yang terus meningkat, gempa bumi yang lebih sering dan intensitas beragam menjadi hasil dari proses geologi ini.

Riwayat Gempa di Lombok dan Bali Dalam Satu Bulan Terakhir

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan European-Mediterranean Seismological Centre (EMSC), berikut adalah riwayat gempa bumi yang dirasakan di Lombok dan Bali selama satu bulan terakhir:

  • 21 September 2024

    • Magnitudo: 4,8
    • Titik Pusat: 3 kilometer Barat Daya Gianyar, Bali
    • Kedalaman: 22 km
    • Dampak: Gempa ini dirasakan di Bali & Lombok dengan intensitas ringan hingga sedang.
  • 14 September 2024

    • Magnitudo: 4,4
    • Titik Pusat: 50 kilometer Tenggara Kuta Selatan, Bali
    • Kedalaman: 85 km
    • Dampak: Gempa ini dirasakan di Bali & Lombok, Nusa Tenggara dengan intensitas ringan hingga sedang​.
  • 10 September 2024

    • Magnitudo: 5,2
    • Titik Pusat: 59 km Barat Daya Alor, Nusa Tenggara Timur
    • Kedalaman: 97 km
    • Dampak: Gempa ini dirasakan di Lombok dan Bali dengan intensitas ringan hingga sedang​.
  • 7 September 2024

    • Magnitudo: 4,9
    • Titik Pusat: 4 km Barat Laut Gianyar, Bali
    • Kedalaman: 19 km
    • Dampak: Getaran terasa di Bali dan sebagian Lombok bagian barat​.
  • 31 Agustus 2024

    • Magnitudo: 5,2
    • Titik Pusat: 81 km Barat Laut Keerom, Papua
    • Kedalaman: 93 km
    • Dampak: Getaran ringan terasa di wilayah Lombok dan Bali​.
  • 21 Agustus 2024

    • Magnitudo: 5,2
    • Titik Pusat: 143 km Barat Daya Sumbawa Barat, NTB
    • Kedalaman: 100 km
    • Dampak: Gempa dirasakan di Lombok dan Bali, terutama di bagian selatan.


Gempa bumi yang sering dirasakan di Lombok dan Bali selama September 2024 adalah akibat dari pergerakan lempeng tektonik yang aktif di wilayah tersebut. Zona subduksi di sekitar Lombok terus menghasilkan tekanan yang memicu gempa bumi, sehingga wilayah ini akan selalu berpotensi mengalami gempa di masa mendatang. Penting untuk terus memantau laporan BMKG dan melakukan tindakan mitigasi untuk mengurangi dampak dari bencana ini.

Referensi:

  • Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
  • European-Mediterranean Seismological Centre (EMSC)​


Mungkin anda suka