- Oleh Lalu Masud Rahmatullah
- 13, Dec 2024
Lombok Barat, medialombok.com - Bawaslu Lombok Barat (Lobar) menemukan kejanggalan dalam Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) untuk Pilkada 2024. Sejumlah warga yang telah meninggal dunia masih tercatat sebagai pemilih aktif. Temuan ini berasal dari berbagai kecamatan, termasuk Kediri, dan berpotensi disalahgunakan dalam pemungutan suara.
Melansir dari Kicknews, Ketua Bawaslu Lobar, Rizal Umami, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memperbaiki data pemilih tersebut. Surat keterangan kematian sedang diproses untuk menghapus nama-nama yang tidak lagi valid dari daftar pemilih.
”Kami sudah koordinasikan dengan pemerintah desa terkait temuan tersebut, dan pemerintah desa akan mengeluarkan surat keterangan kematian untuk mempermudah proses verifikasi,” ujarnya dikutip dari Kicknews pada Rabu (18/09/2024). Rizal menambahkan bahwa beberapa desa telah mulai mengeluarkan surat kematian kolektif untuk memastikan data pemilih bersih sebelum pleno KPU.
Kepala Desa Kediri Selatan, Edi Erwinsyah, juga mengonfirmasi adanya pemilih yang telah meninggal namun masih terdaftar. Pihaknya menyatakan sudah menerbitkan surat kematian dan terus berkoordinasi agar data bisa segera valid dan sinkron. Selain untuk keperluan Pilkada, Ia menekankan pentingnya data yang akurat untuk program-program desa lainnya.
Camat Kediri, Iswarta Mahmulidin, menambahkan bahwa pihaknya telah mendorong Panwascam dan Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) untuk bekerja maksimal dalam memperbarui data pemilih. Ia juga menyatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, desa-desa di Kecamatan Kediri mencatat sekitar tiga hingga empat kematian per bulan. Data ini akan terus diperbarui dan disinkronkan dengan pemerintah kabupaten untuk memastikan pemilu berjalan dengan lancar.
Langkah cepat dan koordinasi lintas instansi ini diharapkan dapat mencegah potensi penyalahgunaan data pemilih dan memastikan Pilkada 2024 berlangsung jujur dan adil.