Serangan Udara Rusia di Ukraina Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Situasi Kian Memprihatinkan


[Foto: REUTERS/Roman Baluk]

Kyiv, 5 September 2024 – Konflik Rusia-Ukraina semakin meningkat dengan serangan udara baru-baru ini yang menyasar kota-kota besar di Ukraina. Serangan paling mematikan terjadi di Lviv pada pagi hari, menewaskan tujuh orang, termasuk seorang ibu dan tiga anaknya. Kota Kyiv juga tak luput dari serangan, dengan lima orang terluka akibat ledakan. Di tengah serangan ini, fasilitas kesehatan dan pendidikan juga rusak parah.

Selain itu, pada Selasa, serangan menghantam institut militer di Poltava, menyebabkan 53 orang tewas, menjadikan ini salah satu serangan paling berdarah dalam beberapa minggu terakhir.

PBB melalui juru bicaranya, Matthias Schmale, mengecam keras serangan ini dan menegaskan bahwa warga sipil bukanlah target yang sah dalam konflik bersenjata. Schmale menambahkan bahwa eskalasi serangan ini sangat mengkhawatirkan dan menambah penderitaan bagi warga sipil yang sudah mengalami krisis kemanusiaan akibat perang yang berlangsung lebih dari satu tahun.

PBB dan Organisasi Kemanusiaan Berupaya Membantu Warga Sipil

PBB dan berbagai lembaga kemanusiaan internasional terus berupaya memberikan bantuan, meskipun akses ke beberapa wilayah konflik semakin sulit. Bantuan medis, makanan, dan perlengkapan dasar sangat dibutuhkan, terutama di wilayah yang paling parah terkena dampak seperti Lviv dan Poltava. Selain itu, PBB juga menyerukan agar semua pihak yang terlibat dalam konflik ini mematuhi hukum internasional dan menghindari tindakan yang memperburuk situasi kemanusiaan di lapangan.

Seruan untuk Gencatan Senjata

Serangan terbaru ini menambah panjang daftar kekerasan yang menimpa warga sipil. Dalam beberapa pekan terakhir, seruan untuk gencatan senjata semakin kuat dari berbagai negara dan organisasi internasional. Namun, hingga saat ini, kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi intensitas pertempuran.

Kondisi di lapangan terus berkembang, dan medialombok.com akan terus memberikan update terbaru tentang konflik ini. (Redaksi)


Mungkin anda suka