[Press Release] Pengabdian Masyarakat: Pemanfaatan Pegagan Sebagai Inovasi Bahan Pangan Fungsional Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat


[Sosialisasi pemanfaatan Pegagan untuk Kesehatan melalui produk olahan makanan di Desa Bengkaung]

Lombok Barat, medialombok.com – Mahasiswa semester 7 Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram yang tergabung dalam program Studi Independen melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bengkaung, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Dengan mengusung tema “Pemanfaatan Pegagan sebagai Inovasi Bahan Pangan Fungsional dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat”, kegiatan ini sukses digelar pada Jumat, 13 September 2024.

Acara yang berlangsung di Balai Desa Bengkaung ini dihadiri oleh 32 kader PKK desa setempat. Dipimpin oleh Afifah sebagai ketua, tim pengabdian yang terdiri dari lima mahasiswa bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai manfaat dan ragam produk olahan dari tanaman pegagan (Centella asiatica). Pegagan, yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, diolah menjadi bahan pangan fungsional yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk menunjang kesehatan masyarakat.

Acara diawali dengan sambutan oleh dosen pembimbing dan kepala desa. Dalam sambutannya, dosen pembimbing kegiatan ini, Ibu apt. Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah, M.Farm., menyampaikan pentingnya inovasi berbasis komunitas seperti ini. “Pegagan merupakan tanaman yang kaya manfaat dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Dengan pemanfaatan yang tepat, pegagan tidak hanya berfungsi sebagai obat tradisional, tetapi juga dapat dijadikan bahan pangan yang inovatif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” ujar beliau.

Kepala Desa Bengkaung, H. Faizul Bayani, M.Pd., memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. “Kami merasa bangga karena mahasiswa Farmasi telah memilih Desa Bengkaung sebagai lokasi kegiatan pengabdian masyarakat. Edukasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan warga, khususnya ibu-ibu PKK, tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal seperti pegagan untuk mendukung kesehatan keluarga. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas lagi,” ungkapnya.

Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian materi yang membahas manfaat pegagan untuk kesehatan. Selain itu, para peserta juga dibagikan leaflet informatif yang berisi panduan pengolahan pegagan menjadi berbagai produk pangan seperti keripik, teh, dan minuman kesehatan. Sebagai bagian dari kegiatan, tim mahasiswa juga memberikan contoh produk olahan berupa keripik pegagan yang langsung mendapatkan respons positif dari para peserta.

Afifah, ketua pelaksana kegiatan, menyampaikan harapannya kepada masyarakat. “Kami berharap ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan pegagan yang melimpah di lingkungan sekitar sebagai bahan pangan yang inovatif. Selain meningkatkan kesehatan, produk olahan ini juga bisa menjadi peluang usaha baru bagi warga,” ujarnya.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias berdiskusi tentang cara pengolahan pegagan dan potensi manfaatnya. Sebagai penutup, panitia membagikan doorprize kepada peserta yang aktif berpartisipasi, menambah semangat dan keceriaan suasana.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru kepada masyarakat, tetapi juga menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi langsung dalam pemberdayaan masyarakat melalui inovasi berbasis ilmu pengetahuan. (Lalu Masud)


Mungkin anda suka