- Oleh admin
- 16, Dec 2024
Jakarta, 25 November 2024 – Pemerintah didesak untuk memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan nonformal yang selama ini menjadi solusi alternatif bagi masyarakat. Desakan ini mencuat dalam berbagai diskusi publik, termasuk dari para akademisi dan praktisi pendidikan, yang menyoroti pentingnya dukungan nyata terhadap lembaga pendidikan nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Pendidikan nonformal, yang mencakup homeschooling dan program pembelajaran berbasis komunitas, telah memainkan peran penting dalam menjangkau kelompok masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal. Salah satu contoh adalah PKBM Bani Hasim di Pringgarata, Lombok Tengah, yang sukses mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan kurikulum nasional. Namun, keberhasilan lembaga seperti ini sering terhambat oleh keterbatasan anggaran, minimnya regulasi pendukung, dan kurangnya pengakuan formal dari pemerintah.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada pendidikan formal. Pendidikan nonformal juga bagian penting dari sistem pendidikan kita, terutama bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas dalam belajar,” kata Subayil, kandidat doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, selepas mempresentasikan disertasinya tentang Islamic homeschooling di PKBM Bani Hasim.
Subayil menyoroti bahwa pendidikan nonformal sering kali menjadi pilihan keluarga yang memiliki kebutuhan khusus, seperti anak dengan gaya belajar berbeda atau keluarga yang ingin memprioritaskan pendidikan berbasis agama. “Namun, tanpa dukungan kebijakan yang kuat, lembaga seperti PKBM akan kesulitan bertahan. Pemerintah harus memberikan insentif, bantuan dana, dan regulasi yang mendukung keberlanjutan pendidikan nonformal,” tegasnya.
Para pemangku kepentingan diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk memastikan pendidikan nonformal mendapatkan perhatian yang layak. Dukungan ini dinilai penting, tidak hanya untuk meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga untuk menjawab tantangan global di sektor pendidikan.
“Pemerintah harus melihat pendidikan nonformal sebagai mitra strategis dalam menciptakan generasi yang berkualitas. Dukungan kebijakan dan sumber daya harus diperkuat agar pendidikan nonformal dapat terus berkembang dan membantu masyarakat,” tutup Subayil. (Suhaimi)